Musim Ujian Telah Tiba

Picture
Andai saja di dalam hidup ini nggak ada rintangan, rasanya nggak nikmat ya. Sebab, rintangan akan membuat kita berpikir dan mencari cara untuk menaklukkannya. Andai saja di dunia ini tak ada bencana, mungkin saja kita tak akan belajar bagaimana caranya bertahan hidup. Andai saja dalam hidup ini kita tak memiliki cita-cita, rasanya tak ada orang yang mau bergerak dan berusaha meraihnya meski dengan berdarah-darah. Andai saja dalam kehidupan keseharian kita tak ada kesulitan, bisa jadi kita tak akan pernah merasakan betapa nikmatnya kemudahan. Ah, andai saja di dunia ini nggak ada ujian, sangat mungkin kita tak akan pernah bisa berusaha untuk interospeksi dan mempersiapkan diri untuk menjadi lebih baik. Wah, kalo semua ditulis yang “andai-andai” itu, sangat boleh jadi nggak selesai ditulis dalam empat halaman buletin kesayangan kamu ini. Bro en Sis, bukan tanpa alasan lho gaulislam ngebahas tema ini di edisi ke-179. Alasannya adalah, sejak awal Maret ini sampai nanti menjelang akhir bulan Mei di sekolah-sekolah didominasi dengan ujian tuh. Gara-gara itu, gaulislam pernah merasa untuk meliburkan diri saja edisi cetaknya. Maka, satu edisi, yakni edisi 176 nggak terbit. Sebabnya apa, sebabnya banyak sekolah yang sedang melaksanakan ujian bagi siswa kelas 3. Meski edisi internetnya tetap terbit, tetapi edisi cetaknya terlanjur tidak diterbitkan dan itu membuat banyak di antara kamu yang nggak bisa akses internet jadinya nggak baca edisi itu. Kasihan juga ya? Makanya, setelah dipikir ulang, rasanya kita tetap akan menerbitkan edisi cetaknya dari buletin kesayangan kamu meski di sekolah sedang ujian. Lagian, itung-itung menemani kamu belajar Islam dan memotivasi agar lebih semangat dalam menghadapi ujian. Insya Allah. Setuju ya? Harus!

Nah, tema kita kali ini memang diberi judul “Musim Ujian Tiba”. Catet ya dengan baik, bukan musim ujan, tapi musim ujian. Kenapa ditulis musim? Ya, karena bulan Maret sampe nanti bulan Mei adalah masa-masa di mana kamu, khususnya yang udah di jenjang paling akhir di sekolahnya bakalan digempur ujian. Mulai dari SD (kebetulan pembaca gaulislam ada lho yang dari setingkat SD, keren nggak? Hehehe), sampe yang udah SMP dan SMA. Semua rata digeber dengan ujian.

Oya, kenapa sih kita perlu ada ujian? Yup, memang perlu, Bro en Sis. Sederhananya, ujian itu adalah mekanisme untuk mengukur seberapa pantas sih kita bisa naik tingkat. Baik dari segi kemampuan akademik maupun mentalnya. Kalo nggak ada ujian, ukuran untuk menentukan kamu pantas naik tingkat pasti akan susah kriterianya. Itu artinya, buat kamu yang kini duduk di kelas 6 SD,  atau kelas 3 SMP dan SMA, pasti pada waktu-waktu yang telah lalu dalam menempuh ujian kan? Kemampuan anak kelas 6 jelas beda banget dengan anak kelas 1. Begitupun kamu yang udah kelas 3 SMA pastinya ilmu dan wawasan kamu jauh lebih baik dari anak SD dan anak SMP. Iya nggak sih? Bagaimana mengukurnya? Tentu saja dari soal-soal yang diujikan di tiap levelnya. Idealnya makin tambah usia dan tambah tingkat, ilmu dan wawasannya makin banyak. Itulah pentingnya ujian, Bro en Sis.

Hadapi ujian dengan tenang

Jangan takut dan jangan ragu hadapi ujian. Kalo kamu udah nyiapin sejak awal, insya Allah nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Malah sebaiknya kalo kamu siap sepanjang hari, dan memang bisa melakukannya, rasanya pengen ujian dipercepat sehingga nggak perlu berlama-lama di sekolah. Dulu, waktu saya dan kawan-kawan ngelola Majalah Remaja PERMATA, pernah mewawancarai anak yang ikut program akselerasi. Biasanya buat anak yang pinter secara akademis. Tak heran ada anak yang masih belia, usia 16 tahun udah duduk di bangku kuliah. Sebabnya apa? Sebabnya, di SD dia hanya sekolah 4 tahun. SMP hanya 2 tahun dan SMA hanya 2 tahun. Keren kan? Itu namanya efektif memanfaatkan waktu. Kalo kita sih kayaknya takut deh hadapi ujian. Kenapa? Karena kita nggak pernah menyiapkan untuk diuji. Jadinya begitu musim ujian tiba, yang ada malah ngebul tuh ubun-ubun. Mungkin otaknya meleleh kali ya? Hus! Sembarangan! Upss… ini sih lebay aja yang nulisnya. Pletak!

Bro en Sis, ujian gimana pun harus kamu hadapi. Nggak ada istilah kamu lari dari medan ujian. Kalo lari malah nggak bisa lulus atau naik tingkat. Sebab, artinya berusaha melarikan diri dari kenyataan. Itu nggak baik, Bro en Sis. Lagian nggak menyelesaikan masalah kok. Yang ada malah nambah masalah baru. Bisa-bisa pihak sekolah ngeluruk ke rumahmu untuk menjemput paksa kamu supaya ikut ujian. Kalo nggak mau juga? Ya nggak apa-apa sih. Mungkin saja pihak sekolah malah senang karena kamu bakalan tinggal di kelas dan itu artinya kamu akan tetap bayar uang sekolah. Wadaw!

Jadi, ujian ini nggak bisa kamu anggap enteng. Urusannya adalah dengan masa depan kamu. Apalagi sebenarnya kamu udah diuji lewat ulangan harian, ujian tengah semester, lalu pada ujian puncak di akhir jenjang pendidikan, yakni UN alias Ujian Nasional. Kalo kamu udah menyiapkan diri, bukan nyari siapnya, insya Allah akan enjoy aja jalanin ujian tersebut. Iya kan? Jadi, sebelum segalanya terlambat, kamu harus hadapi ujian dengan persiapan matang. Jangan nekat hadapi ujian tanpa belajar. Akibatnya bisa fatal lho. Meski tuh soal pilihan berjanda, eh berganda, bukan berarti kamu bisa ngarang dan menentukan jawabannya lewat wangsit dan asal-asalan. Nggak lah. Harus tahu soalnya agar bisa menjawabnya. Belajar adalah pilihan tepat untuk bisa melewati ujian itu. Jangan lupa juga berdoa ya.

Ujian kehidupan selama kita hidup

Bro en Sis, ngomongin soal ujian, ternyata sebenarnya musim ujian secara umum, dalam kehidupan kita adalah selama kita hidup. Ujian di sekolah atau kampus hanyalah satu episode aja dalam hidup kita. Lagian kita juga kan nggak selamanya hidup di sekolah dan kampus. Di masyarakat jauh lebih banyak waktunya. Betul? Itu sebabnya, siapkan diri kita untuk menghadapi ujian secara nonstop dalam kehidupan kita. Hidup itu bagai naik roller coaster, Bro: berliku, menanjak, menurun, dan penuh ketegangan dan tantangan. Tetapi insya Allah ada akhirnya. Maka, nikmati dan jangan menyerah begitu saja dengan rintangan dan halangan yang kamu hadapi. Sabar, Bro.

Rasulullah saw. bersabda (yang artinya): “Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah.” (HR Tirmidzi)

Sobat muda muslim, namanya juga manusia yang memiliki banyak keterbatasan. Kita bisa aja mengalami masa-masa penuh rasa malas, karena kita memang nggak selamanya bisa kuat menahan berbagai beban persoalan hidup. Namun demikian, bukan berarti menjadi alasan kuat untuk malas nerusin hidup. Jangan sampe dong punya niatan bunuh diri. Ini bagian dari ujian lho. Dan kita harus menghadapinya. Rasulullah saw. bersabda (yang artinya): “Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.” (HR Bukhari)

Saya maklum kok, bahwa dalam keseharian kita banyak banget hal berubah. Rasa bete bisa saja muncul dalam hidup kita saat hasil ulangan matematika kita jelek, padahal rasanya udah separuh napas kita ngapalin dan belajar, tapi rasanya belajar matematika bagi kita seperti nggak ada hasilnya. Jadi deh, kita punya akronim sendiri tentang matematika merujuk guyonan kelompok lawak asal Yogyakarta, Plat AB (sebagian personelnya dulu wara-wiri di kelompok LBH alias Lembaga Bantuan Humor), menurut pentolannya, Kelik Pelipur Lara, “Matematika adalah, makin tekun makin tidak karuan” Hihihi..

Rasa bete itu awalnya dari malas lho. Sementara malas adalah bagian dari perangkap setan untuk melemahkan umat manusia, terutama dari beribadah kepada Allah Swt. Jadi, bisa saja rasa bete menggerogoti semangat hidup kita saat keluarga kita banyak masalah, rasa bosen itu juga kerap hadir di saat kita banyak kegiatan yang menyita perhatian dan waktu kita. Bahkan rasa bete datang di saat kita kena virus merah jambu. Waduh! Intinya, banyak jalan yang bikin kita bete dalam menjalani kehidupan ini. Tetapi ingat kita harus lulus dari ujian ini.

Sebagai remaja muslim, meski sah-sah saja kamu untuk bete, tapi sebaiknya kamu nggak berlarut-larut terjebak dalam kerangkeng rasa bosan itu, sampe dijadikan alasan untuk nggak melakukan apa pun dalam keseharian hidup kita. Bahaya sobat!

Bila rasa bete itu hinggap, kamu perlu waspadai. Segera analisis penyebab kamu merasa bete. Bisa faktor luar, bisa juga faktor dalam tuh. Ibarat menjawab soal ujian, kadang diperlukan analisis untuk bisa mengurainya sehingga mendapatkan jawaban yang benar dan pasti. Ujian hidup bukan sekadar rasa bete lho, rasa khawatir, rasa tidak percaya diri, rasa tak yakin akan masa depan, ketakutan tak mendapatkan harta, pesimis soal pekerjaan dan dakwah dan masih banyak lagi. Termasuk dalam bentuk ujian adalah penyakit, kemiskinan, kekayaan, kesehatan, waktu luang dan sejenisnya. Itu semua bagian dari ujian yang harus kita hadapi dan selesaikan. Jangan malah menyerah terhadap keadaan dan membuat kita semakin jauh dari Allah Swt.

Rasulullah saw. pernah mengatakan kepada Abdullah bin Amir bin Ash ra: “Wahai Abdullah, janganlah engkau seperti fulan, sebelum ini ia rajin bangun pada malam hari (shalat tahajjud), namun ia kemudian tinggalkan sama sekali.” (HR Bukhari, dalam kitab Fath al-Bari, No 1152, 3/37)

Oke deh, semoga dalam tulisan singkat ini, kamu bisa dapetin manfaat berupa motivasi dan cara pandang tentang ujian dan sikap ketika menghadapi ujian hidup. Insya Allah. Semangat! [solihin: [email protected]]


Klikot jejaring sosial yang Menghasilkan UANG

Picture
Klikot adalah jejaring sosial yang merupakan perpaduan antara Yuwie dan Facebook. Klikot memiliki beberapa kelebihan, yaitu bisa memberikan kesempatan kepada pemilik akun untuk mendapatkan penghasilan dari segala aktivitas yang dilakukannya Mengapa saya katakan Klikot mirip Yowie?. Yowie adalah Situs Jejaring sosial yang sudah lama berkembang.

Namun karena kalah populer dengan Facebook ,Yowie tidak banyak yang mengenalnya. Yowie juga memberikan kesempatan kepada para usernya untuk mendapatkan uang dengan cara mengajak orang bergabung dengan Yowie. Hal ini Juga terjadi dengan klikot. Klikot juga memberikan kesempatan menambah penghasilan dari Pemilik akun dengan cara mengajak bergabung ke Klikot. Cara pendaftarannya hampir sama dengan Facebook, namun yang membedakan disini, Klikot tidak tersedia dalam bahasa Indonesia seperti di Facebook. Sumber dolar dan cara pembayarannya di klikot Imbalan pembayaran dari klikot adalah uang riil yang akan dikirimkan kepada kita melalui mail atau PayPal, dalam waktu 45 hari, setelah kita mengklik tombol “Kirim Uang/ request payment” yaitu sebuah tombol yang ada pada menu My money. Tombol ini hanya aktif jika kita memiliki saldo minimal $30. Klikot menawarkan kepada semua anggota secara gratis untuk berpartisipasi dalam Moneter Reward Program (Program penghargaan berupa uang), di mana pengguna akan diberi imbalan atas kontribusi mereka kepada Klikot. Dalam metode ini, pengguna akan dihargai sesuai dengan faktor-faktor yang berbeda, seperti: mengundang orang-orang untuk bergabung di Klikot, frekuensi dan lingkup penggunaan Klikot, meningkatkan lalu lintas atau trafik dengan menciptakan dan memuat dan meng up load konten yang akan menarik pengguna (anggota lain) untuk melihatnya. Imbalan pembayaran dari Klikot kepada anggotanya terdiri dari dua sumber, yaitu poin pemasaran dan konten.

1. Poin pemasaran, yaitu poin yang kita terima untuk setiap kali refferal atau bawahan (downline) kita melakukan log in. Jadi, poin ini kita terima untuk setiap hari refferal kita melakukan sesuatu didalam accountnya.

2. Poin isi, yaitu imbalan yang kita terima apabila content yang kita up load (artikel, album, peristiwa, dan profil) dilihat atau di kunjungi oleh anggota lain.

Poin pemasaran bernilai lebih dari daripada poin isi ketika ditransformasikan menjadi uang tunai, hanya karena mereka mencerminkan pengguna masuk ke situs web yang mungkin akan melihat beberapa item, sebagai lawan ke Content poin yang mencerminkan pandangan satu item. Cobalah mengundang orang sebanyak mungkin sehingga mereka ditambahkan ke pohon Pemasaran Anda. Pohon Pemasaran Anda menunjukkan orang-orang yang telah diundang dan Pemasaran menghasilkan poin untuk Anda. Ketika seorang pengguna dari pohon Pemasaran kita (refferal/ downline) memasuki situs (log in), kita menerima poin Pemasaran berdasarkan posisinya di pohon pemasaran. kita akan menerima 1 point peranggota (orang yang kita undang pada level 1), 0,5 poin per cucu (orang yang berada pada level 2), 0,25 poin per buyut (orang yang diundang cucu Anda/ level 3) dan seterusnya – sampai 5 level. Semakin luas pohon Pemasaran kita (rindang/banyak anggota), semakin banyak poin yang kita terima. Jumlah maksimum poin pohon Pemasaran kita dapat menghasilkan per hari adalah ditandai sebagai Pemasaran Potensi poin harian. Pada akhir setiap hari, poin yang kita kumpulkan akan ditransformasi menjadi uang, menurut poin harian minimum (kita harus memperoleh poin diatas batas minimum agar poin kita diubah menjadi uang). Untuk informasi lebih rinci, silakan periksa halaman uang Anda, atau hubungi Personal Kliker kita.Untuk memulai, disarankan untuk mengundang beberapa teman menggunakan link undangan pribadi kita (yang dapat kita temukan di halaman Undangan) dan membuat pohon Pemasaran awal kita. Pembayaran Uang akan dikirim kepada kita melalui mail atau PayPal, dalam waktu 45 hari, setelah kita mengklik tombol Kirim Uang (request payment) yaitu sebuah tombol yang berada di halaman My money. Tombol pilihan ini hanya aktif jika kita memiliki saldo minimal $30. Selama proses ini Kita akan diminta untuk mengisi formulir informasi pribadi yang singkat. Dalam hal poin pemasaran, berlaku aturan-aturan berikut:

1. Orang-orang di pohon Pemasaran kita harus menyelesaikan pendaftaran dengan mengkonfirmasi alamat email mereka (yang berarti mereka akan ditampilkan dengan bendera berwarna hijau di pohon Pemasaran kita, bukan berwarna kuning).

2. Orang-orang tersebut harus login ke Klikot. Poin pemasaran yang diterima sesuai dengan penggunaan sehari-hari refferal/ downline kita.

Oleh karena itu, kita tidak akan mendapatkan poin apa pun atas orang yang belum login sepanjang hari. Imbalan poin konten Dalam rangka untuk mendapatkan imbalan atas konten yang dibuat atau dimuat, kita perlu menciptakan lalu lintas atau trafik di situs web. Poin konten akan kita peroleh menurut kunjungan anggota lain terhadap konten kita (profil pribadi kita, artikel, event, dan album. konten yang lebih menarik dan populer akan semakin banyak orang yang mengunjunginya, sehingga trafik pengunjung tinggi yang akan meningkatkan imbalan atau pembayaran dari poin isi. Penghitungan poin Setiap pengunjung hanya dapat menghasilkan satu poin Konten per hari untuk setiap item yang dia dilihat. Mungkin kita akan mendapatkan beberapa kali kunjungan dari orang yang sama, tetapi hanya kunjungan yang pertama yang akan dihitung sebagai poin konten. Bendera downline/ refferal berwarna kuning Jika bendera downline kita masih berwarna kuning, maka kita harus mengingatkan mereka bahwa mereka harus menyelesaikan pendaftarannya dalam rangka untuk mengumpulkan uang mereka dan agar menghasilkan Poin pemasaran untuk Anda. Jika mereka atau Anda tidak mengetahui bagaimana cara untuk melakukannya, maka mereka atau Anda dapat mencari jawabannya di International Klikot University (IKU) atau hubungi Personal klikoer untuk mendapatkan bantuan. Jika Anda berminat menggunakan Internet dan menambah Penghasilan melalui internet, tidak salah anda menggunakan Klikot sebagai media tersebut.

Selamat Berjuang !!!

Dari Berbagai Sumber